Niat Zakat Fitrah di Bulan Ramadhan untuk Diri Sendiri

Setiap muslim wajib berzakat. Zakat Fitrah ialah zakat yang wajib kita tunaikan atas diri kita. Berikut ini adalah uraian mengenai Niat Zakat Fitrah di Bulan Ramadhan untuk diri sendiri.

Niat Zakat Fitrah di Bulan Ramadhan untuk Diri Sendiri

Sudahkah kita mengeluarkan zakat tahun ini? Zakat adalah salah rukun Islam yang wajib kita tunaikan. Sebagai muslim yang baik, sebagai mukmin yang baik, tentu kita diwajibkan mengeluarkan zakat. Baik zakat maal maupun zakat fitrah.

Zakat Maal (bukan Mall. Mall = tempat belanja) adalah zakat yang wajib kita keluarkan atas harta yang kita miliki dengan syarat telah memenuhi nishab (takaran tertentu) dan telah cukup satu tahun. Siapakah yang wajib zakat maal? Apakah orang kaya? Belum tentu. Orang yang wajib mengeluarkan zakat adalah orang yang memiliki harta, asset, kekayaan, hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil perniagaan, bisnis, dan sebagainya.

Sedangkan Zakat Fitrah ialah zakat yang wajib kita keluarkan atas diri kita. Setiap individu laki-laki dan perempuan muslim wajib mengeluarkan zakat. Kata Fitrah, merujuk pada keadaan manusia saat baru diciptakan. Fitrah = suci. Sehingga dengan mengeluarkan zakat ini manusia dengan izin Allah akan kembali fitrah, kembali suci.

Niat Zakat Fitrah di Bulan Ramadhan



Artinya: Saya niat mengeluarkan zakat fitrah atas diri saya sendiri, fardhu karena Allah Ta'ala.

Ingat ya! Ini adalah niat zakat fitrah. Bukan DOA. Bukan doa zakat fitrah. Kadang kala, saya merasa risih ketika seorang ustadz mengatakan doa zakat fitrah padahal yang dimaksud adalah niat zakat fitrah. Dalam kasus lain. ada yang mengatakan doa puasa padahal yang dimaksud adalah niat puasa. Doa tarawih, padahal yang dimaksud adalah niat tarawih. Jangan keliru ya. Antara niat dan doa itu beda. Sekali lagi saya katakan, be-da.

Yang berkewajiban membayar zakat Fitrah

Pada prinsipnya seperti definisi di atas, setiap muslim wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya, keluarganya dan orang lain yang menjadi tanggungannya baik orang dewasa, anak kecil, laki-laki maupun wanita. Berikut adalah syarat yang menyebabkan individu wajib membayar zakat fitrah:
  • Orang yang mempunyai kelebihan makanan atau hartanya dari keperluan tanggungannya pada malam dan pagi hari raya.
  • Anak yang lahir sebelum matahari terbit pada akhir bulan Ramadan dan hidup setelah terbenam matahari.
  • Memeluk Islam sebelum terbenam matahari pada akhir bulan Ramadan dan tetap dalam Islamnya.
  • Seseorang yang meninggal setelah terbenam matahari akhir Ramadan.

Besar Zakat Ftrah

Besar zakat yang dikeluarkan menurut para ulama adalah sesuai penafsiran terhadap hadits adalah sebesar satu sha' (1 sha'=4 mud, 1 mud=675 gr) atau kira-kira setara dengan 3,5 liter atau 2.7 kg makanan pokok (tepung, kurma, gandum, beras) atau yang biasa dikonsumsi di daerah bersangkutan (Mazhab syafi'i dan Maliki). Jadi, sebaiknya 3,5 liter makanan pokok/beras bukan dengan uang. Ada tatacara tertentu, jika terpaksa berzakat dengan uang.

Waktu Mengeluarkan Zakat

Zakat Fitrah dikeluarkan pada bulan Ramadan, paling lambat sebelum orang-orang selesai menunaikan Salat Ied. Jika waktu penyerahan melewati batas ini maka yang diserahkan tersebut tidak termasuk dalam kategori zakat melainkan sedekah biasa.

Penerima Zakat

Penerima Zakat secara umum ditetapkan dalam 8 golongan/asnaf (fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil) namun menurut beberapa ulama khusus untuk zakat fitrah mesti didahulukan kepada dua golongan pertama yakni fakir dan miskin. Pendapat ini disandarkan dengan alasan bahwa jumlah/nilai zakat yang sangat kecil sementara salah satu tujuannya dikeluarkannya zakat fitrah adalah agar para fakir dan miskin dapat ikut merayakan hari raya dan saling berbagi sesama umat islam.

Apakah boleh berzakat kepada DKM Mesjid? Lembaga Amil Zakat? Oh, boleh. Mereka termasuk salah satu golongan penerima zakat dari 8 ashnaf tadi, yaitu 'amilin (panitia). Bagaimana jika panitia zakat itu dadakan? Maksudnya, dibentuk mendadak? Sebaiknya, mengenai urusan zakat tidak perlu membentuk panitia dadakan, seperti: lembaga sekolah membentuk panitia zakat, lembaga pemerintahan desa membentuk amil zakat. Mengenai urusan zakat, serahkan saja pada ahlinya. DKM Mesjid. LAZIS, BAZIS, dan sejenisnya. Syaratnya, harus terpercaya dan amanah.

Sudah dulu ya.

Silahkan baca mengenai tips ramadhan. Cek di sini: Tips Agar Ramadhan kali ini Lebih Produktif

Bagikan artikel ini