Pahala membaca Al Quran itu satu huruf saja berjuta kebaikan. Sama halnya, jika kita memberi makan 1 orang adalah 1 kebaikan. Maka 1 huruf itu sama dengan memberi makan kepada 700 orang. Jika senyum kita kepada 1 orang adalah satu kebaikan, maka 1 huruf itu seperti memberi senyum kepada 700 orang.
Jika memberi satu rupiah kepada satu orang adalah satu kebaikan, maka 1 huruf Al Quran itu seperti memberi satu rupiah kepada 700 orang. Tentu saja, pahalanya lebih berlipat ganda jika kita mengejarkannya kepada orang lain. Lalu orang itu mengajarkannya lagi, terus, dan terus begitu. Duplikasi. Maka jutaan kebaikan yang akan terjadi. Inilah amal jariyah yang terus mengalir sampai hari kiamat
“Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya sau kebaikan dan setiap kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh, saya tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, akan tetapi alif atu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. Bukhari).
Semua yang mendekati Al Quran, memperhatikannya dan menenggelamkan dirinya ke dalam kenikmatan Al Quran, maka Allah akan meninggikan dan memuliakannya.
“Orang yang membaca Al Quran dan dia pandai membacanya maka (nanti di akhirat akan dikumpulkan) bersama para malaikat yang mulia, sedangkan orang yang membaca Al Quran dan dia terbata-bata karenanya serta kesusahan maka baginya dua pahala” (Muttafaq Alaih).
Saat sedih, kita buka AL Quran. Tak hanya itu, saat kesal, saat letih, saat lelah, Al Quran seperti memanggil-manggil untuk dibuka dan dibaca.
Jika kita temani Al Quran saat senang, maka Al Quran akan menemani saat kita sulit dan sedih.
Al Quran itu mulia. Siapa saja yang mendekatinya, terlibat di dalamnya, maka ia akan menjadi mulia. Perhatikan ini. Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril, Bulan Ramadhan, Tanggal 17 Ramadhan, Kota Mekkah, Kota Madinah. Mereka semua menjadi mulia karena Al Quran.
Nabi Muhammad bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Quran dan yang mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Nabi Muhammad bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Quran dan yang mengajarkannya.” (HR. Bukhari)