Bukti Cinta yang Benar kepada Nabi Muhammad SAW

Bukti Cinta yang Benar kepada Nabi Muhammad SAW

Baik. Malam ini saya ingin share apa yang saya ketahui mengenai bukti cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai tanda cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Di antaranya dengan membaca shalawat Nabi, menjaga agama yang dibawa beliau, menyebarkan ajaran yang dibawa beliau (dakwah) dan masih banyak lagi. Selain itu, acara maulid Nabi juga merupakan wujud kecintaan kepada sang Nabi.

Sebagian orang mengatakan bahwa Perayaan Maulid Nabi itu bid'ah. Apakah betul maulid nabi itu termasuk bid'ah? Apa sebenarnya bid'ah? Tak tanggung-tanggung, mereka yang meyakini bahwa perayaan maulid nabi itu bid'ah menganggap orang lain itu bodoh. Mereka mengganggap orang yang melakukan perayaan maulid nabi adalah orang bodoh. Ekstrim sekali. Sangat ekstrim. Ini bahaya. Saya sangat tidak setuju dengan hal ini.

Bid'ah adalah segala hal yang tidak ada di zaman Nabi. Betul, acara Maulid Nabi tidak ada di zaman Nabi. Tapi, jangan salah, Al Quran yang ada sekarang pun tidak ada di zaman nabi. Al Quran tidak dibukukan seperti sekarang. Di zaman nabi, Al Quran hanya dihafal. Tidak ditulis dan dibukukan.

Saya adalah orang yang sangat kagum, sangat mencintai Nabi Muhammad SAW. Saya pun suka dengan perayaan Maulid Nabi. Mengapa?

Begini.
1. Kadang kita suka lupa, suka lalai, gak ngeh dengan ajaran agama. Karena mungkin disebabkan oleh kesibukan pekerjaan, urusan keluarga, urusan anak, bisnis, disibukkan dengan proyek dan tender, dan urusan-urusan dunia yang lainnya. Sangatlah wajar apabila kita diingatkan. Sangatlah perlu kita diingatkan. Wong yang sudah diingatkan saja kadang suka lupa, kadang suka lalai dengan ajaran Nabi. Apalagi tidak diingatkan.

2. Dalam seminar motivasi atau bisnis, kita terlalu banyak dicekoki oleh kata-kata mutiara yang berbau kebarat-baratan. Lebih mengidolakan Robert Kiyosaki, Donald Trump, Bill Gates, Steve Job. Padahal, sebagai seorang muslim yang baik, seorang mukmin yang baik, sudah sepantasnya kita mengidolakan Nabi Muhammad SAW. Nabi sebagai contoh, sebagai model yang patut ditiru. Baik di sisi bisnis, ibadah, militer, politik dan ketatanegaraan. Hanyalah Nabi Muhammad yang patut kita jadikan suri tauladan. Bagaimana bisa kita mencontoh kepribadian Nabi, kalau kita tidak diingatkan? Bagaimana kita bisa meniru sifat Nabi, kalau kita tidak terus diingatkan? Salah satu cara agar kita tetap ingat perjuangan nabi, ya melalui Maulid Nabi.

3. Kita terlalu banyak dicekoki oleh paham dan kebiasaan Yahudi yang secara tidak sadar ummat muslim pun menirunya. Contoh: acara Ulang Tahun, meniup lilin dan berdoa (make a wish), Perayaan Tahun Baru, menyulut fireworks, valentine, yang kadang-kadang orang Islam pun menelan mentah-mentah dan menirunya. Jelas ini bid'ah. Sementara, Perayaan Maulid Nabi disebut bid'ah? Perayaan untuk mengingat sejarah Nabi disebut bid'ah? Disebut sesat? Ironis ya.

4. Acara Maulid Nabi itu sebagai wujud syi'ar agama. Sekali lagi, syi'ar. Tanpa syi'ar, agama islam lama kelamaan akan menguap dari bumi Indonesia.

5. Isi dari acara maulid nabi adalah ceramah agama, pembacaan ayat suci Al Quran, pembacaan shalawat. Ini adalah wadah untuk menyebarkan agama Islam (dakwah). Acara maulid nabi bukan diisi dengan hal-hal yang berbau mudharat, makruh apalagi haram.

Sudahlah. Cukup. Kita tidak perlu menelan mentah-mentah bahwa maulid nabi termasuk bid'ah.

Perbanyak shalawat, perbanyak istighfar, pelajari sejarah nabi. Ada acara maulid Nabi, hadir. Itu saja. Tidak perlu berdebat.
..

Bagikan artikel ini